MAKALAH
“Pembagian
Kalam (Khobar dan Insya) dan Analisis Teks Bahasa Arab”
Makalah ini
disusun untuk Memenuhi Tugas
Mandiri
Mata Kuliah :
Balaghoh-1 (Ilmu Ma’ani)
Dosen : Maman
Dzul Iman,S.Ag.,MA.
Disusun
oleh:
Muhammad Syadid
Daelami
Rosi Wulandari
Neli Sa’adah
FAKULTAS
TARBIYAH JURUSAN BAHASA ARAB/A
(IAIN)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERISYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN
AKADEMIK 2014-2015
KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur,
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas segala karunia dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan dan penyusunan makalah ini yang
berjudul “Pembagian Kalam dan Analisis
Teks Bahasa Arab”.
Sholawat dan salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para
sahabatnya, dan semoga kepada kita selaku umatnya. Adapun tujuan pembuatan dan
penyusunan makalah ini sebagai salah satu tugas mandiri mata kuliah Manusia,
Tempat, dan Lisan.
Penulis mengucapkan terima kasih untuk
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini.
“
Tidak ada gading yang tak retak ”, begitu juga dengan makalah ini masih terdapat kekurangannya.
Untuk itu,
penulis mengharapkan semua tegur sapa dan kritik membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembaca ataupun penulis. Serta motivasi kepada kita semua untuk terus
berkarya.
Cirebon, 14 Februari 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Segala ilmu pengetahuan adalah setinggi-tinggi
tuntutan dan kebutuhan yang paling berguna Ilmu balaghoh adalah diantara ilmu
pengetahuan yang agung kedudukannya,dan ilmu yang paling lughas dalam
memberikan penjelasan,sebab ilmu balaghoh itulah yang menjamin penjelasan
mengenai hakikat-hakikat alqur’an,yang menjelaskan ta’wilan yang samar,yang
menampakkan tanda-tanda kemukjizatan dan yang menghilangkan kerancuan kalimat
yang singkat.
Ilmu balaghoh adalah salah satu cabang ilmu yang
dikaji dalam mepelajari Bahasa Arab, karena berhubungan dengan keindahan
susunan kata bahasa arab yang digunakan. Dengan keindahan kata akan
tersampaikannya perkataan yang sesuai dengan tujuan.
Dalam
kali ini, kami akan memaparkan tentang pembagian kalam dalam ilmu balaghah. Serta analisis teks yang berbahasa
arab. Dimana Kalam (kalimat) dalam
balaghoh terbagi menjadi dua, yaitu, kalam khabar dan khalam insya. Keduanya
memiliki devinisi daan ciri-ciri yang berbeda.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud
dengan Kalam Khobari
2. Bagaimana cara
mutakallim menyampaikan khabar kepada mukhotob
3.Apa yang dimaksud
dengan Kalam Insya’i
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui
pengertian Kalam Khobari
2. Untuk mengetahui cara
mutakillim menyampaikan khobar kepada mukhotob
3.Untuk mengetahui
pengertian Kalam Insya’i
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembagian Kalam
Dalam ilmu balaghoh, Kalam (kalimat)
terbagi menjadi dua, Kalam Khobari dan Kalam Insya’I,
1. Pengertian Kalam Khobari
الخبر هو ما
يحتمل الصدق والكذب لذاته (Sayyid Ahmad
Alhasyimi) “kalam
khabar adalah kalam yang mengandung kebenaran dan kedustaan karena dzat-Nya”
.
Seperti contoh :
العلم نافع
“ilmu pengetahuan itu bermanfaat”
Dalam hal tersebut kita telah
menetapkan sifat manfaat bagi ilmu pengetahuan, dan sifat itu tetap untuknya,
baik kalimat itu di ucapkan atau tidak. Sedangkan kemanfaatan ilmu itu
merupakan hal yang bisa di pahami secara nyata.
Yang di maksud dengan kebenaran khabar
(shidqul khabar) ialah khabar itu sesuai dengan kenyataan dan keadaannya,
sedangkan yang di maksud dengan kedustaan khabar (kizbul khabar) ialah, khabar
itu tidak cocok dengan kenyataannya.
Jadi jumlah dari lafadz
العلم نافع jika nisbat kalimatnya yaitu tetapnya
kemanfaatan bagi ilmu,yang dipahami dari jumlah tersebut sesuai dengan
kenyataannya,maka disebut benar tetapi jika tidak cocok dengan kenyataan,maka
disebut dusta,seperti perkataan berikut : (Karena nisbat kalimatnya tidak
sesuai dengan kenyataanya)[1]
الجهل نافع
“Kebodohan itu
bermanfaat”
Yang
termasuk khobar itu adalah[2] :
1. Ucapan
yang mungkin benar dan mungkin bohong, contoh :
-
العلم نافع
-
الجهل نافع
2. Ucapan
yang pasti benar dan pasti bohong, mengingat segi-segi luar,
seperti jika ucapan tersebut yang mengucapkannya Allah atau Rosul atau
ucapan tersebut sangat gamblang, Contoh:
-
إن
الابرار لفي نعيم
-
قال
فرعون : أنا ربكم الأعلى
Jadi tidak
termasuk Khobar, ucapan yang tidak mungkin benar dan tidak mungkin
bohong, mengingat ucapan itu sendiri, walaupun melihat segi luaran ucapan
itu mungkin benar mUngkin bohong, contoh:
-
هل
إجتهد الطالب
B. Tatacara Mutakallim Menyampaikan Khabar Kepada Mukhatab
Dalam
kitab Jauharul Maknun di sebutkan :
فيخبر الخالى بلا توكيد مالم يكن في الحكم ذا ترديد
فحسن و منكر الاخبار حتم له بحسب الانكار
Bahwa mukhatab itu mempunyai tiga macam kondisi, yaitu[3] :
a.
Adakalanya ragu-ragu
dalam hukum sekaligus ingin mengetahuinya. Maka yang baik adalah mengukuhkan
kalimat yang disapaikan kepadanya untuk menguatkan hukum supaya hukum itu dapat
masuk ke hatinya. Disamping itu agar perselisihan bisa di hilangkan.
Seperti contoh :
انّ الأمير
منتصر
“sesungguhnya sang raja itu
mendapatkan kemenangan”.
Khabar macam ini dinamakan
khobar thalabi/taroddud
b. Adanya mengingkari hukum yang disampaikan.
Mukhatab berkeyaqinan sebaliknya. Oleh karena itu wajiblah mengukuhkan kalimat
dengan satu perlengkapan pengukuhan, dua atau lebih banyak, sesuai dengan
kekuatan dan kelemahan dari keingkrannya. Seperti contoh :
انّ اخاك قادم
“ sesungguhnya saudaramu datang “.
Khabar semacam ini dinamakan khabar inkari.
c. Adakalanya kosong hatinya dari hukum. Dalam
kondisii ini tidak
perlu kalimatnya dikukuhkan. Sebaba tidak ada keperluan mengunguhkannya.
Seperti dalam contoh, sebagai berikut :
اخاك قا ئم
“saudara mu berdiri”
Khobar
ini dinamakan khabar ibtida’i
Jadi, menyampaikan kalimat sesuai dengan tiga macam khobar
tersebut dinamakan penyampaian yang kontekstual atau disebut muqhtadho zhahiril
haal. Karena didalam ilmu balaghoh sendiri pantangan omong kosong(
memperpanjang kata tanpa ada faedahnya).
C. Pengertian Kalam Insya’i
Kalam insya menurut pengertian etimologi adalah
mewujudkan. Dan menurut pengertian terminologi dan istilah ulama balaghah,
ialah :
ما لايحتمل لصّدق والكذب لذته
“Kalimat yang tidak mengandung kebenaran dan
kedustaan bagi zatnya.[4]”.
Dalam kitab Jauhar
Maknun disebutkan:
ما لم يكن محتملا للصدق
والكذب الإنشاككن بالحق
Contoh :
إغفر “Ampunilah”
إرحم “Kasihanilah”
Kalam
insya terbagi dua, yaitu : Insya tholabi dan Insya goiru tholabi.
a.
Adapaun insya tholabi yaitu menghendaki (mencari) makna yang belum
berhasil.
Kalam Insya’ Tholabi menggunakan lima
macam bentuk :
1) ’Amr )
tuntutan perbuatan) atau
Contoh : إفتح الباب
Do’a (tuntutan meminta dari yang rendah pada
yang lebih tinggi drajatnya)
Contoh : إهدنا الصراط المستقيم
2) Nahi (tuntutan mencegah)
Contoh :لا
تأكل
3) Nida (tuntutan menghadap)
Contoh :يا
عبدالله
4) Tamanni(tuntutan
mencapai hal yang disukai)
Contoh : ألا ليت الشباب يعود يوما
5)
Istifham(tuntutan minta pengertian)
Contoh :هل
زيد قائم
b.
Adapun devinisi kalam insya’ ghoiru tholabi yaitu:
يستدعى مطلوبا غير حاصل وقت الطلب مالا
“Kalam yang tidak
menghendaki makna yang diharapkan yang tidak bias tercapai pada waktu adanya
tuntutan”
-
Seperti
bentuk-bentuk menyanjung dan mencela
-
Beberapa aqad -
Lafadz la’alla (semoga)
-
Sumpah - Kam khobariyah (betapa banyak)
-
Mennyanjung
-
Pengharapan
-
Lafadz rubba (banyak)
BAB III
KESIMPULAN
Dalam pembagian kalam (kalimat), di
bagi menjadi dua bagian, yaitu kalam khabar dan insya’.
A.
“Kalam khabar
adalah kalam yang mengandung kebenaran dan kedustaan karena dzat-Nya” .
B. “Kalam insya adalah suatu
kalam yang tidak mengandung kemungkinan benar atau dusta itu di namakan kalam
insya”.
Pembagian kalam insya, terbagi dua macam, yaitu :
a.
Insya tholabi
Adapaun insya tholabi yaitu menghendaki
(mencari) makna yang belum berhasil
b.
Insya goiru tholabi
Kalam
yang tidak menghendaki makna yang diharapkan yang tidak bias tercapai pada
waktu adanya tuntutan”
DAFTAR PUSTAKA
-
Sunarto,Akhmad,2012, Cet- Kedua, “ Terjemah Jauhirul
Maknun”,Surabaya: Mutiara Ilmu
-
Zuhri, M, 1994, “ Terjemahan Jawahirul
Balaghah”, “Mutiara Ilmu Balaghah”, Surabaya; Mutiara Ilmu,
-
Abd ar-Raḫman
bin Muhammad al-Akhdlari Nazham Jauhar
al-Maknun
(Kediri: Raudlatul Ulum)
-
Buku Ajar “Ilmu Balaghoh” Pondok Perg.KH Z Musthofa
احمد هاشمي۱۳٦٢–١٢۹٥ “جواهرالبلاغة في المعاني والبيان
والبديع” دارالكتب العلمية; بيرت -
ماذا تفعل؟
كيف ينقص وزنها؟
أخذت زينب تتناول كثيرا من الطعام
هَلْ
تَنَامُ بَعْدَ الصَّلاَةِ ؟
واستر
له عيبه
مرحلة الشباب أهم مرحلة في حياة الإنسان
لاَ
أَسْمَعُ اْلأَذَنَ
قولوا آمنا بالله
وحقق له الفوز بقربك والرجاء
مَاذَا
تَفْعَلُ بَعْدَ الصَّلاَةِ ؟
يا أم فلان
لا تدخلوا قبل السلام
يا أيها الذين آمنوا
مَتَى
تَسْتَيْقِظُ ؟
فهل
أنتم منتهون؟
لا
تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم
Analisis
Teks (
النصوص تحليل (
لا يستوى كسلان
ونشيط
لا
تحزن إن الله معنا
لا
تكسل
وانّك لعلى خلق عظيم
وجعلنا
نومكم ثباتا وجعلنا الليل لباسا
اني فقير الى
عفو ربي
ليس سواء عالم
وجهول
ولا
تفسدوا فى الأرض بعدإصلاحها
يا
مظلوم
فكلوا
مما رزقكم الله
إصبرو
او لا تصبروا
قد
أفلح المؤمنون
ادخلوها
بسلام امنين
يا
ايها النبي
Terima kasih krn nota ini tlh banyak membantu sy memahami balaghah lbh mendalam.sy harap ada lagi nota spt ni
BalasHapus