Selasa, 17 Maret 2015

Pembagian Kalam (Khobar dan Insya) dan Analisis Teks Bahasa Arab



MAKALAH
“Pembagian Kalam (Khobar dan Insya) dan Analisis Teks Bahasa Arab”

Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah : Balaghoh-1 (Ilmu Ma’ani)
Dosen : Maman Dzul Iman,S.Ag.,MA.



 








Disusun oleh:
Muhammad Syadid Daelami
Rosi Wulandari
Neli Sa’adah

FAKULTAS TARBIYAH  JURUSAN BAHASA ARAB/A
(IAIN) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERISYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN AKADEMIK 2014-2015




KATA PENGANTAR

Segala puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas segala karunia dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan dan penyusunan makalah ini yang berjudul “Pembagian Kalam dan Analisis Teks Bahasa Arab”.
Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan semoga kepada kita selaku umatnya. Adapun tujuan pembuatan dan penyusunan makalah ini sebagai salah satu tugas mandiri mata kuliah Manusia, Tempat, dan Lisan.
Penulis mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini.
Tidak ada gading yang tak retak ”, begitu juga dengan makalah ini masih terdapat kekurangannya. Untuk itu, penulis mengharapkan semua tegur sapa dan kritik membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca ataupun penulis. Serta motivasi kepada kita semua untuk terus berkarya.
                                                                       






                                                                                                 Cirebon, 14 Februari 2015


                                                                                                                     Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Segala ilmu pengetahuan adalah setinggi-tinggi tuntutan dan kebutuhan yang paling berguna Ilmu balaghoh adalah diantara ilmu pengetahuan yang agung kedudukannya,dan ilmu yang paling lughas dalam memberikan penjelasan,sebab ilmu balaghoh itulah yang menjamin penjelasan mengenai hakikat-hakikat alqur’an,yang menjelaskan ta’wilan yang samar,yang menampakkan tanda-tanda kemukjizatan dan yang menghilangkan kerancuan kalimat yang singkat.
Ilmu balaghoh adalah salah satu cabang ilmu yang dikaji dalam mepelajari Bahasa Arab, karena berhubungan dengan keindahan susunan kata bahasa arab yang digunakan. Dengan keindahan kata akan tersampaikannya perkataan yang sesuai dengan tujuan.
Dalam kali ini, kami akan memaparkan tentang pembagian kalam dalam ilmu  balaghah. Serta analisis teks yang berbahasa arab.  Dimana Kalam (kalimat) dalam balaghoh terbagi menjadi dua, yaitu, kalam khabar dan khalam insya. Keduanya memiliki devinisi daan ciri-ciri yang berbeda.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kalam Khobari
2. Bagaimana cara mutakallim menyampaikan khabar kepada mukhotob
3.Apa yang dimaksud dengan Kalam Insya’i

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Kalam Khobari
2. Untuk mengetahui cara mutakillim menyampaikan khobar kepada mukhotob
3.Untuk mengetahui pengertian Kalam Insya’i
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pembagian Kalam
            Dalam ilmu balaghoh, Kalam (kalimat) terbagi menjadi dua, Kalam Khobari dan Kalam Insya’I,
1.      Pengertian Kalam Khobari
الخبر هو ما يحتمل الصدق والكذب لذاته                                          (Sayyid Ahmad Alhasyimi)                             kalam khabar adalah kalam yang mengandung kebenaran dan kedustaan karena dzat-Nya” .
Seperti contoh :
                                                       العلم نافع                                  
ilmu pengetahuan itu bermanfaat”
Dalam hal tersebut kita telah menetapkan sifat manfaat bagi ilmu pengetahuan, dan sifat itu tetap untuknya, baik kalimat itu di ucapkan atau tidak. Sedangkan kemanfaatan ilmu itu merupakan hal yang bisa di pahami secara nyata.
Yang di maksud dengan kebenaran khabar (shidqul khabar) ialah khabar itu sesuai dengan kenyataan dan keadaannya, sedangkan yang di maksud dengan kedustaan khabar (kizbul khabar) ialah, khabar itu tidak cocok dengan kenyataannya.
Jadi jumlah dari lafadz  العلم نافع   jika nisbat kalimatnya yaitu tetapnya kemanfaatan bagi ilmu,yang dipahami dari jumlah tersebut sesuai dengan kenyataannya,maka disebut benar tetapi jika tidak cocok dengan kenyataan,maka disebut dusta,seperti perkataan berikut : (Karena nisbat kalimatnya tidak sesuai dengan kenyataanya)[1]
الجهل نافع                                                                   
“Kebodohan itu bermanfaat”
Yang termasuk khobar itu adalah[2] :
1.      Ucapan yang mungkin benar dan mungkin bohong, contoh :
-          العلم نافع
-          الجهل نافع
2.      Ucapan yang pasti benar dan pasti bohong, mengingat segi-segi luar, seperti jika ucapan tersebut yang mengucapkannya Allah atau Rosul atau ucapan tersebut sangat gamblang, Contoh:
-          إن الابرار لفي نعيم
-          قال فرعون : أنا ربكم الأعلى
Jadi tidak termasuk Khobar, ucapan yang tidak mungkin benar dan tidak mungkin bohong, mengingat ucapan itu sendiri, walaupun melihat segi luaran ucapan itu mungkin benar mUngkin bohong, contoh:
-          هل إجتهد الطالب
B.   Tatacara Mutakallim Menyampaikan Khabar Kepada Mukhatab
Dalam kitab Jauharul Maknun di sebutkan :
فيخبر الخالى بلا توكيد         مالم يكن في الحكم ذا ترديد
فحسن و منكر الاخبار         حتم له بحسب الانكار       
Bahwa mukhatab itu mempunyai tiga macam kondisi, yaitu[3] :
a. Adakalanya ragu-ragu dalam hukum sekaligus ingin mengetahuinya. Maka yang baik adalah mengukuhkan kalimat yang disapaikan kepadanya untuk menguatkan hukum supaya hukum itu dapat masuk ke hatinya. Disamping itu agar perselisihan bisa di hilangkan.


Seperti contoh :
                                                                 انّ الأمير منتصر
sesungguhnya sang raja itu mendapatkan kemenangan”.
Khabar macam ini dinamakan khobar thalabi/taroddud
b. Adanya mengingkari hukum yang disampaikan. Mukhatab berkeyaqinan sebaliknya. Oleh karena itu wajiblah mengukuhkan kalimat dengan satu perlengkapan pengukuhan, dua atau lebih banyak, sesuai dengan kekuatan dan kelemahan dari keingkrannya. Seperti contoh :
انّ اخاك قادم
“ sesungguhnya saudaramu datang “.
Khabar semacam ini dinamakan khabar inkari.
c. Adakalanya kosong hatinya dari hukum. Dalam kondisii ini tidak perlu kalimatnya dikukuhkan. Sebaba tidak ada keperluan mengunguhkannya. Seperti dalam contoh,       sebagai berikut :
اخاك قا ئم
“saudara mu berdiri”
Khobar ini dinamakan khabar ibtida’i
Jadi, menyampaikan kalimat sesuai dengan tiga macam khobar tersebut dinamakan penyampaian yang kontekstual atau disebut muqhtadho zhahiril haal. Karena didalam ilmu balaghoh sendiri pantangan omong kosong( memperpanjang kata tanpa ada faedahnya).
C.   Pengertian Kalam Insya’i
Kalam insya menurut pengertian etimologi adalah mewujudkan. Dan menurut pengertian terminologi dan istilah ulama balaghah, ialah :
ما لايحتمل لصّدق والكذب لذته
“Kalimat yang tidak mengandung kebenaran dan kedustaan bagi zatnya.[4]”.
Dalam kitab Jauhar Maknun disebutkan:
ما لم يكن محتملا للصدق     والكذب الإنشاككن بالحق
Contoh :
إغفر “Ampunilah”
إرحم “Kasihanilah”
Kalam insya terbagi dua, yaitu : Insya tholabi dan Insya goiru tholabi.
a. Adapaun insya tholabi yaitu menghendaki (mencari) makna yang belum berhasil.
Kalam Insya’ Tholabi menggunakan lima macam bentuk :
1)  ’Amr      ) tuntutan perbuatan) atau
      Contoh  :  إفتح الباب
      Do’a      (tuntutan meminta dari yang rendah pada yang lebih tinggi drajatnya)
      Contoh  : إهدنا الصراط المستقيم 
 2)  Nahi      (tuntutan mencegah)
      Contoh  :لا تأكل 
 3)  Nida      (tuntutan menghadap)
      Contoh  :يا عبدالله 
4)   Tamanni(tuntutan mencapai hal yang disukai)
      Contoh  : ألا ليت الشباب يعود يوما
5)  Istifham(tuntutan minta pengertian)
     Contoh  :هل زيد قائم 
            b. Adapun devinisi kalam insya’ ghoiru  tholabi yaitu:
يستدعى مطلوبا غير حاصل وقت الطلب  مالا
“Kalam yang tidak menghendaki makna yang diharapkan yang tidak bias tercapai pada waktu adanya tuntutan”
-           Seperti bentuk-bentuk menyanjung dan mencela
-          Beberapa aqad      -   Lafadz la’alla (semoga)
-          Sumpah                 -   Kam khobariyah (betapa banyak)
-          Mennyanjung
-          Pengharapan
-          Lafadz rubba (banyak)

















BAB III
KESIMPULAN

Dalam pembagian kalam (kalimat), di bagi menjadi dua bagian, yaitu kalam khabar dan insya’.
A. Kalam khabar adalah kalam yang mengandung kebenaran dan kedustaan karena dzat-Nya” .
 B. “Kalam insya adalah suatu kalam yang tidak mengandung kemungkinan benar atau dusta itu di namakan kalam insya”.
Pembagian kalam insya, terbagi dua macam, yaitu :
a.       Insya tholabi
          Adapaun insya tholabi yaitu menghendaki (mencari) makna yang belum berhasil
b.      Insya goiru tholabi
          Kalam yang tidak menghendaki makna yang diharapkan yang tidak bias tercapai pada waktu adanya tuntutan”












DAFTAR PUSTAKA
-          Sunarto,Akhmad,2012, Cet- Kedua, “ Terjemah Jauhirul Maknun”,Surabaya: Mutiara Ilmu
-          Zuhri, M, 1994, “ Terjemahan Jawahirul Balaghah”, “Mutiara Ilmu Balaghah”, Surabaya; Mutiara Ilmu,
-          Abd ar-Raḫman bin Muhammad al-Akhdlari Nazham Jauhar al-Maknun (Kediri: Raudlatul Ulum)
-          Buku Ajar “Ilmu Balaghoh” Pondok Perg.KH Z Musthofa
              احمد هاشمي۱۳٦٢–١٢۹٥ جواهرالبلاغة في المعاني والبيان والبديع  دارالكتب العلمية; بيرت              -













ماذا تفعل؟
كيف ينقص وزنها؟
أخذت زينب تتناول كثيرا من الطعام
هَلْ تَنَامُ بَعْدَ الصَّلاَةِ ؟
واستر له عيبه
مرحلة الشباب أهم مرحلة في حياة الإنسان
لاَ أَسْمَعُ اْلأَذَنَ
قولوا آمنا بالله
وحقق له الفوز بقربك والرجاء
مَاذَا تَفْعَلُ بَعْدَ الصَّلاَةِ ؟
يا أم فلان
 لا تدخلوا قبل السلام
يا أيها الذين آمنوا
مَتَى تَسْتَيْقِظُ ؟
فهل أنتم منتهون؟
لا تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم
Analisis Teks ( النصوص تحليل    (
لا يستوى كسلان ونشيط
لا تحزن إن الله معنا
لا تكسل
وانّك لعلى خلق عظيم
وجعلنا نومكم ثباتا وجعلنا الليل لباسا
اني فقير الى عفو ربي
ليس سواء عالم وجهول
ولا تفسدوا فى الأرض بعدإصلاحها
يا مظلوم
فكلوا مما رزقكم الله
إصبرو او لا تصبروا
قد أفلح المؤمنون
ادخلوها بسلام امنين
يا ايها النبي

                           

                        




[1]  M. Zuhri, “ Terjemahan Jawahirul Balaghah” hal :45-46
[2]  Buku Ajar “Ilmu Balaghoh” Pondok Perg.KH Z Musthofa hal : 10
[3] Ibid. hal : 48
[4] Ibid. hal : 73

1 komentar:

  1. Terima kasih krn nota ini tlh banyak membantu sy memahami balaghah lbh mendalam.sy harap ada lagi nota spt ni

    BalasHapus