بسم الله
الرحمن الرحيم
Nama : Muhammad Syadid Daelami
Jurusan/Smt :
IV PBA A
Mata Kuliah
: Tarikh Al-adab wa An-nushus
Dosen Pengampu: Erfan Gazali,SS.M.SI
Tugas
: Resensi Novel
Judul Novel : Karena
Angin Cinta
Pengarang : Najib Kailani
Penerbit : Pesantren Karya Basmala
Indonesia:
Tahun Cetak : 2005
Tebal : 203 Halaman
Buku “Karena Angin Cinta” ini
menceritakan tentang suasana lingkungan kerajaan dan perjuangan masyarakatnya
dalam membela kerajaannya dari serangan bangsa lain. Peperangan,persahabatan
dan percintaan disuguhkan dengan indah dan komunikatif. Dibalut dengan berbagai
permasalahan Mulai dari penyakit sang
raja Al-Malikus Najmuddin Ayyub yang tak kunjung sembuh,padahal keadaan
kerajaan yang sedang tidak kondusif karena dilanda peperangan yang berkepanjangan,dilanda
penderitaan dan penyakit kronis dalam
memimpin pasukan dan rakyatnya untuk mempertahankan kerajannya. Sakit hati
seorang Adnan Bin Mundir karena kedzoliman Tuan Syah dalam menggunakan
kekuasaan ayahnya,memenjarakan Adnana tanpa ada kesalahan apapun,dan sakit hati
pun dirasakan Adnan pada penjajah Prancis yang telah membunuh ayah handanya
sebelum dia dilahirkan. Percintaan seorang Adnan dengan bekas budaknya
Zamrudah,yang dihalangi oleh kepongahan Tuan Syah karena dia pun menyukai fisik
dan talenta yang dimiliki Zamrudah,
Ketertarikan Marcsiel salah satu dari pasukan Raja Louis IX kepada
Yagutah,wanita Gipsy mata-mata kaum muslimin yang merupakan nama samaran dari
Zamrudah. Begitu juga percintaan yang dialami oleh Panglima Fakhruddin kepada
Syajarotuddur istri rajannya. Sampai
dengan masalah perebutan kekuasaan oleh
Raja Louis IX dari Perancis yang ingin menguasai Mesir yang dipimpin oleh Raja
Al-Malikus Najmuddin Ayyub dengan melalui jalan peperangan atas nama keagamaan.
Baginda Raja Al-Malikus Shaleh
Najmuddin Ayyub, seorang raja yang kuat dan menghindari dari ketamakan harta
kerajaan berbaring di diatas tempat tidurnya dengan raut muka penderitaan
penyakit kronis terpancar di wajahnya,sedang ditemani istrinya Sajarotuddur
namanya,wanita yang penuh kasih namun tegas dan cerdas memperbincangkan masalah
keruwetan para petinggi kerajaan dan konspirasi-konspirasinya . Kemudian dikagetkan
oleh kedatangan seorang saudagar dengan raut muka keletihan mengaku sebagai
utusan dengan membawa sebuah surat penting dari Tuan Kaisar Fredeik II, salah
satu sahabat dari Raja,seorang kristiani namun lebih condong pada agama islam
dari pada Kristen,membawa khabar bahwa
orang-orang barat terutama Bangsa Eropa telah menghimpun prajurit mulai
dari pendeta,rahib sampai rakyatnya yang dipimpin oleh Raja Louis IX Pangeran
Prancis untuk menyerang yang ketujuh
kalinya Negara Mesir,peperangan dibawah panji agama sedang
dipersiapkannya,dan sekarang berada di Siprus. Setelah mendengar khabar
tersebut, Raja Al-Malikus Saleh Najmuddin Ayyub kembali dari Damaskus ke Mesir
untuk mempersiapkan prajurit dan masyarakatnya dari peperangan.
Didalam kamar rumah Adnan bin
Mundzir duduk diam ditemani ibunya yang bungkuk dengan raut muka yang dimiliki
oleh orang yang telah mencapai umur 70-an,membicarakan pelariannya dari penjara
yang dilakukan oleh anak buah Turan Syah,anak dari Raja Al-Malikus Saleh namun
menjadikan tahta ayahnya untuk kepongahan dirinya,sampai-sampai mempenjarakan seorang Adnan tanpa ada
kesalahan suatu apapun. Zamrudah seorang
budak yang cantik dan bertalenta tinggi itulah yang menjadikan sakit
hati Adnan memuncak kepada Turan Syah, setelah memenjarakan Adnan tanpa
kesalahan,ternyata Turan Syah mengincar Zamrudah, wanita itulah yang disukai
oleh Adana dan hendak dijadikannya istri setelah memerdekakannya.
Pada tanggal 4 Juni 1249, para
prajurit salibis pimpinan Raja Louis berlabuh dan mendirikan barak-barak di
Kota Dimyat. Dan di wilayah Asymom Tonah
lah,sekarang tinggal Raja Al-Malikus Shaleh ditemani istri setianya
Sajarotuddur,karena penyakitnya yang semakin parah dan membuatnya
lumpuh,walaupun begitu mereka tidak luput untuk mengatur strtegi siang dan
malam. Namun beredar kabar yang tak terduga atas kedatangan rombongan pengungsi
dari Dimyat dan mereka mengabarkan bahwa Dimyat telah jatuh di tangan pasukan
Eropa karena Bani Kinanah yang dipimpin oleh Panglima Fakhruddin bin Syaikhus
Syuyukh,panglima pemberani dan dikagumi ,menarik mundur pasukannya.Mendengar
berita itu Raja memerintahkan untuk menangkap 50 pemimpin Bani Kinanah beserta
Panglima Fakhruddin untuk di penggal kepalanya dan digantung disepanjang jalan
supaya dijadikan pelajaran. Namun
karena rasa kagum bahkan mungkin cintanya kepada Panglima Fakhruddin,Syajarotuddur
membujuk suaminya untuk memaafkannya. Ternyata kecintaan Panglima Fakhruddin
pada Syajarotuddur lah yang menjadi kemundurannya dalam perang setelah
mendengar khabar kematian raja dan kehawatirannya pada Syajarotuddur.
Kota Mansurah menjadi pusat
perhatian dari dua pasukan yang saling berperang,dikota ini pula lah Adnan
pergi dari Cairo untuk berperang bersama
Sahabat karibnya Adul A’la seorang saudagar terkenal di Mansurah, disinilah
mereka akan mulai peperangan dibawah komando masyarakat awam yang bertekad
kuat.tanpa raja dan panglimanya.
Marseil salah satu pasukan dari
pasukan Prancis,sedang berjaga-jaga dibarak Militernya dari serangan mendadak
ataupun aksi-aksi heroic orang mesir lainnya,ditemani dengan pikirannya tentang
peperangan yang mengatas namakan agama ini tapi dengan cara yang keji dan tak
berperasaan. Namun tiba-tiba datang seorang wanita cantik dari kaum Gipsy
wilayah utara dengan membawa kehangatan dan kelembutan bagi hati-hati kita yang
terluka. Dia kelaparan dan meminta makan kepada Marseil. Keadaan perang yang
sedikit berubah. Zamrudah melarikan diri dari Benteng Kifa dan melakukan
perjalanan menuju Cairo. Marseil merasakan putus asa,Yaqutahpun merubah
hari-harinya menjadi indah. Adnan dan Abdul ‘Ala berniat untuk pindah tempat.
Dan Raja Al-Malik Pun telah sampai di Mansyurah. Akhirnya beliau meninggal
disana. Yaqutahpun menghilang selama beberapa hari,dan dia menceritakan tentang
perjalanannya. Adnan terluka tangannya akibat dari serangan tentara Perancis.
Yaqutah memberitahukan tentang informasi musuh kepada Fakhruddin setelah bpergi
beberapa kali ke barak tentara Prancis,dia mendengar bahwa tentara Prancis
telah mengetahui tempat penyebrangan Salmon. Penyerangan mendadak oleh tentara
Parancis membuat kocar-kacir kaum muslimin,Fakhruddin yang kebingungan tetap
berusaha untuk melawan dan mempertahankan kerajaannya. Keadaan begitu genting,
pasukan Prancis susah untuk ditaklukan kala itu,dan akhirnya gugurlah Panglima
Fakhruddin setelah berusaha dengan perlawanan sengitnya. Semua ini karena
keterlambatan Yaqutah dalam memberikan informasi kepada panglima Fakhruddin.
Abdul A’la berniat ingin berperang dengan meninggalkan Adnan karena sakit
dilengannya, namun Adnan tetap berssi
keras untuk ikut berjihad bersamanya. Pertempuran itu membuat Mayor Geil salah
satu pasukan Perancis kehilangan tangannya dan Pangeran Dareto meninggal dalam
pertempuran tersebut,karena tidak mendengar usulan Mayor Geil. Yaqutah kembali
kebarak Militer Prancis untuk bertemu Marsseil namun ternyata ia ditangkap oleh
pasukan Prancis,Yaqutah dtawan karena memata-matai mereka dan membuat Pangeran
Dereto di bunu. Turan Syah tiba di Mesir,dan langsung diangkat menjadi Raja.
Adnan marah mendengar berita tersebut,Abdul A’la mencoba untuk menenangkannya.
Kelaparan melanda pasukan Perancis. Salah satu Tawanan muslim dihukum didepan
tawanan yang lainnya karena akan melarikan diri,ternyata tawanan itu adalah
Abdul A’la sahabat dari Adnan. Marseil
menyadari akan apa yang dia lakukan, kejahatan rajanya dan pasukannya,dan akhirnya
ia memutuskan untuk mundur. Pasukan Mesir mendesak pasukan
Perancis,menginginkan Raja Louis menjadi
tawanannya Turan Syah diturunkan oleh Mamalik,dan akhirnya dia mati. Adnan
bertemu dengan sahabatnya dengan membawa kabar baik,yakni membawa Zamrudah kehadapannya,yang
ternyata dia adalah Yaqutah,mata-mata Gipcy itu. Setelah bertemu mereka berdua
saling pandang dan berencana untuk menikah dengan tradisional di Cairo sana.
Berbagai pesan social telah
disampaikan oleh novel ini pada pembaca,mulai dari suasana perpolitikan
kerajaan,sebagaimana yang banyak diketahui bersama bahwa kekuasaan
kerajaan adalah tempat dimana manusia
dicoba oleh Tuhannya dengan berbagai cobaan, terutama hal duniawi. Barang siapa
tidak kuat atas cobaan tersebut,maka celakalah,sedangkan jika sebaliknya,maka
kebahagiaan akan mengiringnya walaupun itu akan terjadi di akhirat
nanti,sebagaimana terjadi pada Raja Al-Malikus Shaleh dan pembesar kerajaan
lainnya.
Perjuangan atas nama agama sering
terjadi dikalangan kerajaan,mereka memprofokasi masyarakat dan prajuritnya atas
nama perintah Tuhan dengan dibawah payung peperangan suci,namaun dengan cara
yang keji,bahkan membawa tokoh-tokoh agamanya yang materialistis guna
mengkuatkan perjuangannya.
Persahabatan adalah bentuk
keindahan dalam hidup,bahkan nanti sampai menuju akhirat nanti,persahabatan
yang dilandasi iman akan membawanya menuju kebahagian. Dengan persahabatan kita
saling membantu ketika membutuhkannya,sungguh indah jika persahabatan itu
dilandasi oleh iman,selain bahagi dunia akan membawa kebahagiaan akhirat kelak
begitulah persahabatan yang terjadi pada Adnan dan Abdul A’la.
Cinta adalah salah satu bentuk
nikmat yang diberikan oleh Allah kepada manusia,dengan cinta pengorbanan yang
begitu besar akan dianggap enteng, dengan cinta pula kejahatan terjadi bahkan
mereka pecinta nafsu telah dibutakan olehnya sebagaimana yang terjadi pada Turan Syah. Cinta pun butuh pengorbanan,namun
jangan sampai dibutakan namun berkorban
dengan pikiran sadar yang dilandasi oleh iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar